Selasa, 26 Januari 2016

Cara Mengukur Komponen Elektronika Lengkap


Menguji komponen elektronika adalah langkah yang perlu ditempuh saat anda beniat bakal merakit rangkaian elektronika. Pengujian sebelum perakitan begitu utama lantaran komponen2 yang dirakit mesti dalam kondisi baik semuanya. Sesudah meyakini komponen2nya baik semua, baru anda mulai merakit. Saya umumnya memakai alat multimeter. Penuturannya silakan di baca dengan cara cermat berikut ini.

Cara Mengukur Komponen Elektronika

Sebelumnya lakukan praktik elektronika dasar, penulis bakal memperkenalkan komponen-komponen elektronika yang bakal digunakan dalam uji coba kelak. Mengenai komponen elektronika terbagi dalam dua grup yakni komponen pasif serta komponen aktif. Komponen pasif yakni komponen resistor, kondensator, lilitan induktor serta transformator. Komponen aktif yakni dioda, dioda zener, dioda led, dioda scr, dioda triac, dioda diac, dioda photo, transistor bipolar, transistor fet, transistor photo, komponen IC linier, serta komponen IC digital

MENGUKUR RESISTENSI 

Tentukan jangkah pada OHM, lalu ujung kabel penyidik merah serta hitam disentuhkan serta kerjakan zero seting dengan memutar tombol nol. 

MENGUKUR TEGANGAN DC 

Prediksikan tegangan yang bakal diukur, tempatkan jangkah pada taraf yang lebih tinggi. penyidik merah pada positif serta hitam pada negative. 

MENGUKUR DAYA 

Daya di kalkulasi dari perkalian arus serta tegangan dari hasil pengukuran arus serta tegangan. 

MENGUKUR TEGANGAN AC 

Seperti pada pengukuran VDC, prediksikan tegangan yang bakal diukur, tempatkan jangkah pada taraf yang lebih tinggi. Biasanya avometer cuma bisa mengukur arus berupa sinus dengan frekwensi pada 30 Hz­ - 30 KHz. Hasil pengukuran yaitu tegangan efektif (Veff). 

MENGUKUR ARUS (SEARAH) 

Rangkaian yang bakal diukur ditetapkan pada satu diantara titik, serta lewat ke-2 titik yang terputus tadi arus ditinggalkan lewat avometer. 

MENGUJI KAPASITOR/KONDENSATOR 

Terlebih dulu muatan kondensator didischarge. Dengan jangkah pada OHM, tempelkan penyidik merah pada kutub POS serta hitam pada MIN. 

Apabila jarum menyimpang ke KANAN serta kemudian secara berangsur-­angsur kembali pada KIRI, bermakna kondensator baik. Apabila jarum tak bergerak, kondensator putus apabila jarum mentok ke kanan serta tak balik, kemungkinan kondensator bocor. 

Untuk menguji elco 10 F jangkah pada x10 k atau 1 k. Untuk kapasitas hingga 100 F jangkah pada x100, diatas 1000 F, jangkah x1 serta menguji kondensator non elektrolit jangkah pada x10 k. Menguji Jalinan Pada Circuit/Rangkaian 

Satu circuit atau bisa pula kumparan trafo di cek resistansinya, serta koneksi baik apabila resistansinya memperlihatkan angka NOL. 

MENGUJI DIODA 

Dengan jangkah OHM x1 k atau x100 penyidik merah ditempel pada katoda (ada sinyal gelang) serta hitam pada anoda, jarum mesti ke kanan. Penyidik di balik adalah merah ke anoda serta hitam ke katoda, jarum mesti tak bergerak. Apabila tak sekian bermakna peluang diode rusak. 

Langkah sekian dapat juga dipakai untuk tahu mana anoda serta mana katoda dari satu diode yang gelangnya terhapus. 

Dengan jangkah VDC, bahan satu dioda bisa pula diprediksikan dengan circuit pada gambar 10. Apabila tegangan katoda­ anoda 0. 2 V, jadi peluang dioda germanium, apabila 0. 6V peluang dioda silicon. 

MENGUJI TRANSISTOR 

Transistor ekivalen dengan dua buah dioda yang dikombinasi, hingga prinsip pengujian dioda diaplikasikan pada pengujian transistor. Untuk transistor type NPN, pengujian dengan jangkah pada x100, penyidik hitam ditempel pada Basis serta merah pada Kolektor, jarum mesti meyimpang ke kanan. Apabila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum mesti ke kanan lagi. 

Lalu penyidik merah pada Basis serta hitam pada Kolektor, jarum mesti tak menyimpang apabila penyidik hitam dipindah ke Emitor jarum harus juga tak menyimpang. 

Setelah itu dengan jangkah pada 1 k penyidik hitam ditempel pada kolektor serta merah, pada emitor, jarum mesti sedikit menyimpang ke kanan apabila di balik jarum mesti tak menyimpang. Apabila satu diantara momen itu tak berlangsung, jadi peluang transistor rusak. 

Untuk transitor type PNP, pengujian dikerjakan dengan penyidik merah pada Basis serta hitam pada Kolektor, jarum mesti meyimpang ke kanan. Demikian juga apabila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum arus menyimpang ke kanan lagi. Setelah itu analog dengan pangujian NPN. 

Kita bisa memakai cara itu untuk tahu mana Basis, mana Kolektor serta mana Emitor satu transistor serta apakah type transistor PNP atau NPN. Sebagian type multimeter dilengkapi juga sarana pengukur hFE, adalah salah parameter utama satu transistor. 

Dengan circuit seperti pada gambar, bisa diprediksikan bahan transistor. Pengujian cukup dikerjakan pada Basis serta Emitor, apabila voltage 0. 2 V germanium apabila 0. 6 V jadi peluang silicon. 

MENGUJI FET 

Pemilihan type FET dikerjakan dengan jangkah pada x100 penyidik hitam pada Source serta merah pada Gate. Apabila jarum menyimpang, jadi janis FET yaitu kanal­P apabila tak, FET yaitu kanal­ N. 

Rusaknya FET bisa dilihat dengan rangkaian pada gambar. Jangkah ditempatkan pada x1k atau x10k, potensio pada minimal, resistansi mesti kecil. Apabila potensio diputar ke kanan, resistansi mesti tidak terhingga. Apabila momen ini tak berlangsung, jadi peluang FET rusak. 

MENGUJI UJT 

Langkah kerja UJT (Uni Junktion Transistor) yaitu seperti switch, UJT bila masihlah dapat on­ off bermakna masihlah baik. 

Jangkah pada 10 VDC serta potensio pada minimal, tegangan mesti kecil. Sesudah potensio diputar pelan­-pelan jarum naik hingga posisi spesifik serta bila diputar selalu jarum tetaplah disitu. Apabila jarum diputar pelan-­pelan ke arah minimal lagi, disuatu posisi spesifik tiba-­tiba jarum bergerak ke kiri apabila putaran potensio diteruskan hingga minimal jarum tetaplah disitu. Apabila momen itu berlangsung, jadi UJT masihlah baik.