Rabu, 27 Januari 2016

Cara Mengukur Arus Listrik dan Tegangan


Pada intinya suatu rangkaian listrik berlangsung saat suatu penghantar dapat dialiri electron bebas dengan cara terus-terusan. Aliran yang terus-menerus ini yang dimaksud dengan arus, serta kerap juga dimaksud dengan aliran, sama seperti dengan air yang mengalir pada suatu pipa.

Untuk temukan makna dari ketentuan dari kesamaan dalam rangkaian ini, kita butuh memastikan suatu nilai seperti kita memastikan nilai saat, isi, panjang serta bentuk lain dari kesamaan fisika. Standard yang dipakai pada kesamaan itu yaitu arus listrik, tegangan, serta kendala.

Cara Mengukur Arus Listrik dan Tegangan

Mengingat demikian utamanya manfaat multimeter kesempatan ini saya bakal sharing info mengenai Langkah Memakai Multimeter tetapi untuk mempersempit kajian saya cuma mengulas Multimeter Type Analog. Di bawah ini tutorial sedetailnya : 

RUMUS – RUMUS

Kuat Arus Listrik → Jumlah Muatan Listrik Yg Lewat Suatu
Penghantar Tiap Detik.

I = Q / t
I → Kuat Arus Listrik ( Ampere )
Q → Jumlah Muatan ( Coulomb )
t → Waktu ( Detik )

Daya → Usaha Per Satuan Waktu.

P = W / t
P = Daya ( Watt )
W = Usaha ( Joule )
t = Waktu ( Detik )

Hambatan Jenis → Hambatan Yg Terdapat Pd Penghantar Tiap
Satu Satuan Panjang.

ρ = R . A / L
ρ = Hambatan Jenis ( Ohm )
R = Hambatan ( Ohm )
A = Luas Penampang Penghantar ( m2 )
L = Panjang Penghantar ( m )

Langkah memakai Ohmmeter 

Ohmmeter bisa dipakai untuk :

Mengukur besarnya nilai kendala Resistor 

a. Putar sakelar pemilih pada posisi yang diinginkan (Rx1/Rx10/Rx1k/Rx10k) 
b. Colokkan kabel merah ke lubang positif serta kabel hitam kelubang negatif multimeter. 
c. Sambungkan colok kabel merah serta colok kabel hitam jarum bakal bergerak kekanan 
d. Susunlah sampai jarum menunjuk tepat angka nol dengan memutar pengatur nol yang ada disamping kanan. 
e. Lepaskan kembali colok kabel merah serta hitam jarum bakal kembali keposisi awal mulanya. 
f. Tempelkan colok merah di kaki resistor serta colok hitam dikaki yang lain bisa dengan tanpa sentuhan tangan atau dapat juga dengan dipegang dengan tangan dengan catatan cuma satu tangan janganlah ke-2 tangan memegang resistor. 
g. Jarum bakal menunjuk angka teretentu 

HP=PJxBU 
HP=Hasil Pengukuran 
PJ=Penunjukkan Jarum 
BU=Batas Ukur 

Menguji Putus atau tidaknya suatu penghantar. 

Untuk menguji putus atau tidaknya suatu penghantar Umpamanya Anda mau menguji suatu gulungan kawat, kabel atau jalur PCB yang tidak tebal langkahnya seperti berikut : 

a. Pakai saklar pada posisi Rx1k 
b. Tempelkan colok kabel merah pada satu diantara ujung serta colok hitam pada ujung yang lain. 
c. Apabila jarum bergerak kekanan bermakna kawat tak putus demikian sebaliknya bila jarum tak bergerak bermakna kawat putus. Bila multimeter itu mempunyai feature Buzz anda dapat memakai saklar pada posisi Buzz bila ke-2 colok ditempelkan keujung kabel jadi bila kawatnya tak putus jadi multimeter bakal berbunyi. 

Menguji Kondensator, Dioda, Transistor serta Transformator. Silakan saksikan Menguji Komponen. 

a. Langkah memakai Voltmeter DC. 

Langkah memakai Voltmeter DC silakan saksikan Mengukur tegangan DC 

b. Langkah memakai Voltmeter AC. 

Menurut saya pada prakteknya sesungguhnya tidak sering sekali memakai Voltmeter AC lantaran umumnya rangkaian elektronika memakai tegangan DC. Walau sekian Voltmeter AC tetaplah diperlukan terlebih untuk beberapa Teknisi Tv umpamanya untuk mengukur tegangan powersuplynya. Voltmeter AC dapat juga dipakai untuk mengukur tegangan AC listrik PLN atau Generator. Bila Listrik di rumah anda stabil saya fikir tak perlu diukur tegangannya. 

c. Langkah Memakai Amperemeter. 

Sama dengan Voltmeter AC Amperemeter juga tidak sering dipakai. Amperemeter dipakai untuk mengukur besarnya arus listrik DC yang mengalir pada rangkaian. Biasanya multimeter cuma dapat mengukur arus listrik DC hingga 500 mA saja. 

Tutorial Langkah memakai Multimeter di atas menurut saya tak susah untuk dikuasai seandainya segera dipraktekkan Semoga berguna!