Selasa, 02 Desember 2014

Pengertian Puisi Baru Lengkap

Pengertian Puisi Baru Lengkap Beserta Contohnya -  Puisi baru merupakan usaha kreativitas para penyairnya untuk menciptakan bentuk-bentuk baru yang dinamis untuk menyimpangi bentuk dan sifat puisi lama. Puisi baru merupakan puisi yang terpengaruh gaya bahasa Eropa.

Pengertian Puisi Baru

MACAM-MACAM PUISI BARU

1. DISTIKON
Distikon adalah sanjak 2 seuntai, biasanya bersajak sama.
Contoh :

Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal
Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
(Or. Mandank)

2. TERZINA
Terzina adalah sanjak 3 seuntai.
Contoh :

Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari
Dari ; Madah Kelana
Karya : Sanusi Pane

3. QUATRAIN
Quatrain adalah sanjak 4 seuntai
Contoh :

Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala)


4. QUINT
Quint adalah sanjak 5 seuntai
Contoh :

Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)

5. SEXTET
Sextet adalah sanjak 6 seuntai.
Contoh :

Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)

6. SEPTIMA
Septima adalah sanjak 7 seuntai.
Contoh :

Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
(Muhammad Yamin)


7. STANZA ( OCTAV )
Octav adalah sanjak 8 seuntai
Contoh :

Awan
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang
(Sanusi Pane)

8. SONETA
Soneta adalah bentuk kesusasteraan Italia yang lahir sejak kira-kira pertengahan abad ke-13 di kota Florance.
Contoh :

Gembala
Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )
Melihat anak berelagu dendang ( b )
Seorang saja di tengah padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )
Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
Melagukan alam nan molek permai ( a )
Wahai gembala di segara hijau ( c )
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
Maulah aku menurutkan dikau ( c )
(Muhammad Yamin)

Ciri-ciri puisi baru diantaranya adalah:


  • Puisi baru pada umumnya telah diketahui nama pengarangnya.

  • Puisi baru penggunaan bahasanya sudah tidak kemelayu-melayuan.

  • Puisi baru isinya sebagai jelmaan cita rasa penggubahnya.

  • Puisi baru merupakan pancaran masyarakat baru dan banyak dihasilkan oleh sastrawan-sastrawan Angkatan Balai Pustaka, Pujangga baru.


Perbedaan Puisi Lama dengan Puisi Baru:


  • Puisi Lama pada umumnya tidak dikenal nama pengarangnya sedangkan Puisi Baru sudah dapat diketahui.

  • Puisi Lama disampaikan secara lisan dari mulut kemulut dan Puisi Baru disampaikan secara lisan maupun tulisan

  • Bentuk Puisi Lama masih terikat dengan syarat-syarat yang mutlak dan tradisional. Sedangkan Puisi Baru sudah tidak terikat lagi dengan syarat-syarat tersebut.

  • Puisi Lama biasanya berisi nasihat-nasihat sedangkan Puisi Lama berisi curahan hati si pengarang.



Persamaan Puisi Lama dengan Puisi Baru:


  • Sama-sama menggunakan kata-kata yang berkonotasi.

  • Keduanya sama-sama menggunakan Majas

  • Mengandung makna yang bersifat imajinatif

  • Memiliki pemadatan bahasa

  • Menggunakan Irama, yang berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, frasa, dan kalimat.